Kamis, 13 November 2008

PROFIL DAYA ANNISA

DAYA ANNISA

Perkumpulan untuk Perempuan Usaha Mikro Kecil

Jl. Parangtritis No. 192 Yogyakarta. 55187

Phone +62 274 374658/fax. 274-388311

E-mail : dayaannisa@yahoo.com

Latar Keberadaan

Perkumpulan DAYA ANNISA diawali dengan adanya pertemuan dan kumpulan para usaha mikro dan pegiat perempuan sejak tahun 2005 di Yogyakarta. Lembaga ini ada karena didorong kebutuhan jaringan dan media bersama untuk saling bertukar informasi dan pengalaman. Berangkat dari kebutuhan sederhana, untuk mengembangkan kapasitas perempuan dibutuhkan media berkumpul sebagai tempat berbagai dan mengasah potensi kemandirian. Keberdayaan perempuan menjadi keniscayaan untuk menciptakan masyarakat sejahtera secara bersama.

Kiprah perempuan dalam perekonomian keluarga dan nasional menjadi salah satu bagian penting dalam pemberdayaan masyarakat secara keseluruhan. Seiring dengan bertambahnya pendapatan perempuan atau akses perempuan terhadap sumber-sumber daya ekonomi melalui usaha, maka kemampuan dan kesempatan mereka bernegosiasi dalam rumah tanggapun meningkat. Peningkatan peran perempuan dalam bidang ekonomi dapat memberikan kekuatan bagi perempuan, karena perempuan dapat menunjukkan kontribusinya dalam peningkatan pendapatan rumahtangga. Peran ekonomi perempuan akan berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga, peningkatan daya beli keluarga, gizi keluarga dan pada gilirannya mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Perempuan sebagai pelaku usaha, baik skala mikro mapun kecil memiliki sikap kemandirian dan kewirausahaan yang tinggi, masih membutuhkan dampingan dan dorongan demi teciptanya keadilan dan kesejahteraan. Walaupun usaha yang dilakukan perempuan terkadang diawali hanya usaha sambilan, namun fenomena menunjukan bahwa keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi memiliki sumbangan yang penting bagi kegiatan ekonomi rumah tangga, keluarga maupun masyarakat. Akan tetapi Perempuan pelaku usaha seringkali mendapatkan hambatan spesifik yang menyebabkan rendahnya produktivitas serta hilangnya peluang untuk kemajuan usaha.

Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi tanpa dilengkapi pengetahuan dan ketrampilan memadai sehingga semakin tidak mampu bersaing dalam kompetisi pasar. Usaha mikro sering dijalani dengan apa adanya, antara lain ditandai dengan penggunaan teknologi relativ sederhana, tingkat modal dan akses kredit yang rendah dan cenderung tidak berorientasi pada pasar. Kondisi inilah penyebab Perempuan pengusaha rentan bila berhadapan dengan realitas pasar yang kompetitif.

Perempuan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan laki-laki, maka diperlukan pendampingan yang berbeda pula. Produk dan modal yang mudah diakses oleh perempuan usaha mikro kecil. Problematika perempuan pengusaha lebih berat dibanding laki-laki. Perempuan pengusaha menghadapi dua hal sekaligus, yakni : Pertama, problem teknis usaha (kekurangan modal, keterbatasan penguasaan teknologi tepat guna, manajemen usaha, dll). Kedua, problem struktural, yakni kebijakan pemerintah dalam implementasi yang belum optimal dan hambatan yang berkaitan dengan ”tubuh perempuan". Perempuan merasa kesulitan dalam pengembangan usaha akibat ketimpangan relasi antara perempuan dan laki-laki dalam keluarga dan masyarakat.

Oleh karena itu perempuan pengusaha mikro memerlukan pendekatan berbeda dengan laki-laki pengusaha. Intervensi berupa program ataupun dampingan yang sensitif terhadap persoalan dan kebutuhan perempuan mutlak menjadi arus utama.

Visi

Menjadi komunitas yang memiliki peran strategis untuk mewujudkan keberdayaan perempuan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Misi

1. Melakukan peningkatan kualitas perempuan usaha melalui penguatan sikap, pengetahuan dan ketrampilan sebagai modal usaha.

2. Melakukan pengembangan kemandirian melalui kewirausahaan bagi perempuan sebagai sumber pembiayaan yang mudah, adil dan transparan.

3. Mendukung peningkatan perempuan pengusaha yang tangguh dan berdaya saing melalui pengembangan jaringan, kemitraan dan intermediasi bisnis untuk perluasan akses pasar.

4. Memfasilitasi pengembangan pengetahuan untuk proses pembelajaran dan peningkatan kesadaran bermasyarakat melalui system kelompok.

5. Mendorong upaya-upaya peningkatan peran perempuan untuk mewujudkan kesejahteraan social yang adil gender.

Fokus

Kegiatan Daya Annisa terfokus pada dampingan untuk penguatan dan pemberdayaan perempuan melalui kemandirian ekonomi yang berbasis kewirausahaan. Fokus kegiatan dibagi dalam tiga Bidang;

· Bidang Layanan Keuangan Micro (Micro Finance Services)

· Bidang Latihan dan Pengembangan (Training and Development)

· Bidang Advokasi dan Jejaring (Ad vocation and Networking)

Eksekutif

Ketua : Wahyu Heniwati

Sekretaris : Wika Harisa Putri

Keuangan : Eni Sumiati

Prinsip dampingan Kelompok

  1. Bertekad meningkatkan kesejahteraan untuk kualitas hidup
  2. Menjalankan usaha untuk ibadah
  3. Disiplin dan dapat dipercaya
  4. Kerja keras dan kerja cerdas
  5. Membantu anggota kelompok bila mereka dalam kesusahan
  6. Memenuhi hak dan kewajiban sebagai perempuan

Pertemuan Kelompok ”TEMU SURUH”

Pertemuan kelompok dinamakan Temu Suruh. Merupakan salah satu media membangun kapasitas (capacity building) bagi perempuan dalam kelompok dampingan untuk saling berbagi ngangsu kawruh, belajar bersama, tukar informasi dan kegiatan pembelajaran lainnya dengan didampingi oleh pendamping lapangan. TS dilaksanakan setiap minggu atau dua minggu sekali.

Wilayah Dampingan Daya Annisa

Sampai saat ini lembaga telah dan sedang mendampingi perempuan usaha mikro yang tersebar di Kabupaten Bantul, Kota Yaogyakarta dan Kabupaten Klaten.

Orientasi : Membangun Kapasitas perempuan

Kegiatan temu kelompok usaha dengan keuangan mikro menjadi titik masuk (entry point) dalam tujuan yang lebih besar yaitu : Pemberdayaan Perempuan. Pendampingan dilakukan secara langsung, melalui system kelompok. Proses belajar bersama dalam Temu Kelompok (Temu Suruh) menjadi media peningkatan kapasitas bagi perempuan. Adapun orientasi proses pembelajaran, adalah sebagai berikut :

  • Iman dan Taqwa
  • Citra Diri

  • Kepemimpinan
  • Kemasyarakatan

Materi Pembelajaran

  • Who am I
  • Ekspektasi
  • Motivasi Usaha
  • Manajemen Usaha
  • Administrasi Usaha
  • Kerjasama Tim
  • Etika Bisnis
  • Analisis SWOT
  • Hak dan Kuajiban Perempuan
  • Perempuan dan Peta Aktifitas Harian
  • Gender dalam perspektif Islam.
  • Gizi Keluarga.
  • Gender dan Pembangunan

  • Kepemimpinan Perempuan
  • Perempuan dan Politik
  • Perkembangan Anak
  • Kualitas Produk
  • Kesehatan Reproduksi
  • Perempuan dan Lingkungan
  • Komunikasi Bisnis
  • Komunikasi Keluarga
  • Perlindungan dan Konvensi Hak Anak
  • Issue/Permasalahan Perempuan (KDRT, Trafiking)
  • Permasalahan Remaja, Narkoba dan HIV/AIDS
  • Media Massa dan Pendidikan Keluarga

Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan

Nama Program

Uraian

Program Bangkit Annisa (Micro Finance Services)

· Kegiatan layanan dan dampingan melalui keuangan mikro bagi perempuan.

· Jumlah pemetik manfaat (per Juni 2008) adalah 781 beneficiaries.

Fasilitasi Pengembangan Pasar

Mengikuti Exibition (Pamer Produk)

· Pameran Hasil Hutan Rakyat, di UGM Yogyakarta

· PPE (Pameran Produk Eksport), di PRJ Jakarta,

23 – 27 Oktober 2007- kerjasama dengan Gtz

· PPED (Pameran Produk Eksport Daerah), 25- 29 Oktober, di Yogyakarta

· Bangkit pasca Gempa Jogja, Ambarukmo Plaza, 22-25 Februari, 2008

· Pameran Produk Perempuan dalam rangka seabad Kebangkitan Perempuan di Jogjakarta, 24 Mei 2008

· Mendirikan showroom handicraft, Danisa Craft, di Desa Kasongan, Februari 2008 – sekarang

Pelatihan dan Pengembangan SDM

· Kegiatan “Temu Suruh” kelompok (bertemu untuk pembelajaran, ngangsu kawruh), setiap seminggu/dua minggu sekali.

· Pendampingan Teknis; pengembangan pasar dan peningkatan kualitas kerajinan bamboo, Kelompok pengrajin Bambu, Desa Ngentakrejo, Kabupaten KulonProgo, DIY, Agustus 2006- februari 2007, kerjasama dengan Gtz

· Sosialisasi lembaga keuangan non bank (koperasi), 16 April 2006 dan 5 Oktober 2006

· Pelatihan Administrasi Usaha, 5 Oktober 2006.

· Need Assesment Aggota, December 2006

· Pelatihan Ketrampilan Usaha : Pembuatan Besek / Box Bambu, kerjasama dengan Gtz, Juni 2007,

· Pelatihan Ketrampilan Usaha : Pembuatan Produk Susu Kedelai, Agustus 2007

· Pelatihan Ketrampilan Usaha : Peningkatan Kualitas Bunga Kering, September 2007.

· Pelatihan PRA dan Ansos bagi Pendamping Lapangan (PL), Februari 2008

· FGD : Sensitiv Gender bagi anggota.

· Workshop : Efektivitas Pendampingan dan Proses Temu Kelompok Perempuan

· Pelatihan Manajemen Usaha : Lingkage Program perbankan, kerjasama dengan PPSH Universitas Islam Indonesia, 6,7 dan 8 April 2008.

Diseminasi dan Penyuluhan

· Diseminasi UU 23/2004 tentang PKDRT, kerjasama dengan deputi V Kementian Pemberdayaan Perempuan, Desember 2006.

· Seminar : Strategi dan Tantangan Pengembangan Usaha bagi Perempuan, 29 April 2007

· Sosialisasi Bangunan Tahan Gempa : optimalisasi peran perempuan, kerjasama dengan Gtz, Juni 2007

· Sarasehan : Kesehatan sebagai Investasi Kehidupan “Membangun kesadaran untuk sehat bagi Perempuan”, Juli 2007

· Sarasehan : Trauma Healing bagi Perempuan, Nopember 2007.

· FGD : Kesehatan Reproduksi Perempuan, Juli 2008

Summary
FGD : Kesehatan Reproduksi Perempuan

Kegiatan ini merupakan inisiatif dari para perempuan itu sendiri, melalui kelompok temu suruh masing-masing. Penyelenggaraan dan biaya teknis dilakukan sendiri oleh kelompok. Lembaga Daya Annisa mendorong dengan mencari Narasumber dan fasilitator diskusi.

Narasumber : Dr. Atien Nurchamidah.

Fasilitator : Ayu Rahayu, SE.

Hari/Tanggal

Tempat

Jumlah Peserta

Hasil diskusi

Sabtu/

26 Juli 2008

Rumah Ibu Sukadarsih, Kepek RT 4, Timbulharjo, Sewon, Bantul

39 Orang

· Banyak anggota yang belum paham tentang Kesehatan Reproduksi Wanita.

· Macam penyakit yang bisa timbul pada wanita akibat dari ketidaktahuan perawatan alat-alat reproduksi.

· Pencegahan dan gejala-gejala inveksi menular seksual.

· Kurang paham tentang apa itu menopause.

· Pentingnya kebersihan diri dan lingkungan terhadap kesehatan pribadi.

· Tidak paham tentang alat-alat KB dan efeksampingnya.

Selasa/

29 Juli 2008

Rumah Ibu Wiji,

Ngasem, Timbulharjo, Sewon, bantul

45 orang

·